Tahapan Proses Perkecambahan
Benih dikatakan berkecambah apabila sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya yaitu plumula dan radikel
yang keduanya tumbuh normal dalam jangka waktu sesuai dengan
ketentuan. Proses perkecambahan ini bisa berupa suatu
proses metabiolisme yang terdiri dari proses katabiolisme dan anabiolisme dimana pada katabiolisme terjadi proses terjadi perombakan cadangan makanan sehingga menghasilkan energi ATP, sedangkan pada anabiolisme terjadi sintesa senyawa protein untuk pembentukan sel-sel baru pada embrio.
Kedua proses ini terjadi secara berurutan pada tempat yang
berbeda. Tahap awal metabiolisme untuk tumbuh benih dapat diungkapkan
sebagai 3 tipe yaitu:
- perombakan bahan cadangan
- translokasi dari bagian benih ke satu bagian yang lain
- sintesa bahan-bahan yang baru
Adapun tahapan proses perkecambahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi oleh protoplasma.
- Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel-sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
- Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.
- Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerah meristematik untuk menghasilkan energi dari kegiatan pembentukan komponen dalam pertumbuhan sel-sel baru.
- Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh, pertumbuhan kecambah ini tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.
Proses perkecambahan dapat terjadi jika
kulit benih permeable terhadap air dengan tekanan osmosis
tertentu. Serapan air dan berbagai proses biokimia yang berlangsung pada
benih pada akhirnya akan tercermin pada pertumbuhan dan perkembangan
kecambah menjadi tanaman muda (bibit), kecuali jika benih tersebut
dalam keadaan dorman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar