Autumn Falling Leaves

Minggu, 26 November 2017

 PHYLUM ARTHROPODA

Arthropoda (misalnya, serangga, krustasea) mempunyai mata yang berbeda dengan vertebrata. Mata arthropoda disebut mata majemuk karena mereka terdiri dari unit berulang ,ommatidia, masing-masing yang berfungsi sebagai reseptor visual yang terpisah .



Setiap ommatidium terdiri dari lensa tunggal (permukaan depan yang membentuk single faset),crystalline cone (kristalkerucuttransparan), sel-selvisual yang peka cahaya diatur dalam pola radial seperti bagian dari jeruk, dan sel pigmen yang memisahkan ommatidium satu dengan lainnya. 

Sel-sel pigmen bertugas untuk memastikan bahwa cahaya yang masuk ke dalam ommatidium parallel terhadap lintasan panjang untuk mencapai sel-sel visual dan memicu impuls saraf. .Jadi setiap ommatidium hanya menunjuk pada satu area dalam ruang dan memberikan kontribusi informasi tentang satu area kecil bidang pandang tersebut.




Mungkin ada ribuan ommatidia di mata majemuk yang tersebar di sebagian besar permukaan mata serangga (Gambar dari Carolina Biological Supply Company menunjukkan mata majemuk dari Drosophila melanogaster). Gabungan dari semua penglihatan mereka berupa gambar mosaik atau pola titik-titik terang dan gelap yang lebih seperti ilustrasi halftone di suratkabar atau majalah. Semakin halus pola titik maka akan semakin baik pula kualitas gambarnya.

Mata Belalang, tersusun dari ommatidia yang lebih sedikit jumlahnya daripada lebah madu dan capung serta menghasilkan gambar yang lebih kasar. Lebah madu dan capung memiliki lebih banyak ommatidia yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan membedakan lebih detil. Namun demikian, kemampuan mata lebah madu lebih rendah dibandingkan dengan mata vertebrata dalam membedakan obyek secara detil, yaitu hanya 1/6 dari mata manusia. Misalnya mata manusia bisa membedakan dua benda pada jarak 60 kaki (18 m), serangga hanya membedakan dua benda pada jarak hanya satu kaki (0,3 m).

Selasa, 28 Maret 2017

LKTIN BORN 2 2017

Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember (HMPSP Biologi “lumba-lumba”) kembali mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah bertajuk Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Biology Innovation and Research Competition 2 2017!

Bagi kalian Mahasiswa aktif D3/D4/S1 yang memiliki gagasan kreatif, inovatif, dan aplikatif untuk kemajuan bangsa, memiliki etika yang kukuh dan taat pada kaedah keilmuwan, peneliti ulung dalam pengkajian suatu permasalahan, memiliki potensi pengembangan riset dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ingin memberikan buah perubahan pada perkembangan Indonesia ke depan yang lebih baik, mari bergabung bersama kami dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Biology Innovation and Research Competition (BORN) 2!

Wujudkan mimpi-mimpi dan segala potensi dirimu dengan berpartisipasi dalam kemajuan  Indonesia yang lebih baik lagi!

Mari bersama-sama “Mewujudkan Indonesia Sustainable Development Goals Tahun 2030 melalui Karya Inovatif, Kreatif, dan Aplikatif”!
Sub Tema yang bisa dipilih:
1.        Pendidikan
2.        Kesehatan
3.        Lingkungan
4.        Ketahanan Pangan
5.        Ekonomi dan Sosial Budaya
Ayo! Segera daftarkan timmu untuk mengikuti LKTIN BORN 2 2017! FREE ABSTRACT! Total hadiah uang tunai yang menanti jutaan rupiah, ditambah dengan trofi, sertifikat, dan merchandise lainnya! Nikmati pula Field Trip untuk bercengkerama langsung dengan alam!

Pendaftaran dan pengiriman abstrak dibuka mulai tanggal 15 Februari - 31 Maret 2017. Jangan sampai terlambat!

Selasa, 21 Maret 2017

Jenis jenis Akar Tumbuhan dan Fungsinya

Akar merupakan salah satu bagian penting pada tumbuhan karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyirapan air serta zat hara, memperkuat tumbuhan dan sebagai alat pernapasan. Karena itulah, dengan bentuk dan jenis yang bermacam-macam, semua tumbuhan memiliki akar. Akar umumnya hidup di bawah permukaan tanah meski beberapa tumbuhan tertentu memiliki akar yang sebagian di antaranya tumbuh di atas permukaan. Adapun struktur dasar akar adalah rambut dan tudung akar. Rambut akar bertugas memperlebar wilayah penyerapan air sedang tudung berguna melindungi ujung akar agar tetap utuh dan tidak rusak serta patah ketika menembus lapisan-lapisan tanah. Dengan demikian, ‘kerjasama’ dua komponen pembentuk ini memastikan bahwa misi ekspansi akar dalam menyerap air berjalan lancar yang satu memperluas wilayah resapan sedang yang lain memastikan keamanan misi tersebut.
Nah, meskipun akar-akar pada tumbuhan memiliki komponen penyusun yang sama dan fungsi yang serupa, ada beberapa aspek yang membedakan antara satu akar dan yang lain. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.  Berdasarkan bentuknya, pengelompokan tumbuhan ada dua jenis akar yang paling umum, yakni akar tunggang dan akar serabut yang masing-masing kategori tersebut memiliki subbagian lain.
Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis akar tumbuhan :
1. Akar tunggang
akar serabut dan tunggangAkar tunggang adalah akar yang terdapat dalam tumbuhan dikotil atau berbiji dua. Akar tunggang sebenarnya merupakan nama lain dari sebuah akar besar atau pokok (primer) yang memanjang dan menjadi pusat dan akar-akar cabang (akar samping atau lateral) yang ukurannya jauh lebih kecil. Akar besar dalam tanaman-tanaman dikotil seperti mangga, jambu, jeruk, durian, mawar, melinjo, jeruk dan kedelai serta tumbuhan berakar terbuka ini, merupakan ‘kelanjutan’ dari batang tumbuhan dan berasal dari akar lembaga. Akar lembaga sendiri merupakan hasil dari proses perubahan bakal akar menjadi akar ketika biji mulai berembrio atau bertunas. Karena itu, tanaman berbiji dua yang memiliki cara perkembangbiakan tumbuhan yang dikembangbiakkan melalui cangkok atau stek tidak memiliki akar tunggang, akan tetapi akar serabut.
Akar tunggang masih memiliki subkategorisasi berdasarkan bentuk akar dan percabangannya, yakni akar yang sedikit atau tidak bercabang serta akar yang bercabang. Berikut adalah klasifikasinya:
  • Akar yang bercabang sedikit atau tidak sama sekali – Akar tunggang jenis ini tidak memiliki cabang atau hanya memiliki sangat sedikit cabang dan bentuknya begitu halus dan berfungsi bukan sebagai penjelajah daerah serapan, akan tetapi hanya sebagai tempat cadangan makanan. Bentuknya antara lain tombak atau pena, benang serta gasing.
  • Akar yang bercabang – Akar ini utamanya terdapat dalam pohon dengan struktur kayu yang cukup besar seperti pohon jambu. Akar primer jenis ini biasanya berbentuk kerucut panjang yang memiliki banyak cabang dan masing-masing cabang masih memiliki cabang turunan sehingga pohon menjadi kokoh dan bisa menopang batang, cabang serta ranting yang banyak. Karena itu, daerah resapan air dan mineral yang dimiliki oleh akar juga lebih luas untuk mencukupi kebutuhan yang tidak sedikit.
2. Akar serabut
akar serabut dan tunggangSeperti namanya, akar serabut berbentuk serabut dengan seluruh bagian akar menempel di pangkal batang bagian bawah dan ukurannya yang tampak sama satu sama lain. Akar jenis ini dijumpai pada bagian bagian bunga yang memiliki tumbuhan berbiji satu seperti tebu, rumput, padi, jagung dan tumbuhan yang dikembangbiakkan dengan mencangkok. Akar ini berbentuk demikian karena tumbuh dari pangkal batang setelah layu atau matinya akar lembaga. Karenanya, seluruh bagian akar memiliki bentuk dan ukuran yag tidak jauh berbeda dan tidak ada satu akar yang lebih menonjol dibanding yang lain seperti pada akar tunggang.
Akar serabut memiliki beberapa kategori turunan berdasarkan bentuknya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut;
  • Benang. Jenis ini adalah akar serabut yang bentuknya paling kecil dan terdapat dalam padi.
  • Tambang. Akar jenis ini berukuran lebih besar, kaku dan bersifat keras seperti akar pohon kelapa.
  • Akar serabut besar. Dibandingkan dua jenis lainnya, akar ini terbilang paling besar, kira-kira seukuran lengan dan sedikit bercabang. Contohnya adalah akar pada tumbuhan pandan.

Minggu, 12 Maret 2017

Tahapan Proses Perkecambahan

Benih dikatakan berkecambah apabila sudah dapat dilihat atribut perkecambahannya yaitu plumula dan radikel yang keduanya tumbuh normal  dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan. Proses perkecambahan ini bisa berupa suatu proses metabiolisme yang terdiri dari proses katabiolisme dan anabiolisme dimana pada katabiolisme terjadi proses terjadi perombakan cadangan makanan sehingga menghasilkan energi ATP, sedangkan pada anabiolisme  terjadi sintesa senyawa protein untuk pembentukan sel-sel baru pada embrio. Kedua proses ini terjadi secara  berurutan pada tempat yang berbeda. Tahap awal  metabiolisme untuk tumbuh benih dapat diungkapkan sebagai 3 tipe yaitu:
  1. perombakan bahan cadangan
  2. translokasi dari bagian benih ke satu bagian yang lain
  3. sintesa bahan-bahan yang baru
Adapun tahapan proses perkecambahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Tahap pertama dimulai dengan penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih  dan hidrasi oleh protoplasma.
  2. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan sel-sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih.
  3. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titik tumbuh.
  4. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan-bahan yang telah terurai di daerah meristematik untuk menghasilkan energi  dari kegiatan pembentukan  komponen dalam pertumbuhan sel-sel  baru.
  5. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titik tumbuh, pertumbuhan kecambah ini tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.
Proses perkecambahan dapat terjadi jika kulit benih permeable terhadap air dengan tekanan osmosis tertentu. Serapan air dan berbagai proses biokimia yang berlangsung pada benih pada akhirnya akan tercermin pada pertumbuhan dan perkembangan kecambah menjadi tanaman muda (bibit), kecuali jika  benih tersebut dalam keadaan dorman.