PHYLUM ARTHROPODA
Setiap ommatidium terdiri dari lensa tunggal (permukaan depan yang
membentuk single faset),crystalline cone (kristalkerucuttransparan),
sel-selvisual yang peka cahaya diatur dalam pola radial seperti bagian
dari jeruk, dan sel pigmen yang memisahkan ommatidium satu dengan
lainnya.
Sel-sel pigmen bertugas untuk memastikan bahwa cahaya yang masuk ke
dalam ommatidium parallel terhadap lintasan panjang untuk mencapai
sel-sel visual dan memicu impuls saraf. .Jadi setiap ommatidium hanya
menunjuk pada satu area dalam ruang dan memberikan kontribusi informasi
tentang satu area kecil bidang pandang tersebut.
Mungkin ada ribuan ommatidia di mata majemuk yang tersebar di sebagian
besar permukaan mata serangga (Gambar dari Carolina Biological Supply
Company menunjukkan mata majemuk dari Drosophila melanogaster). Gabungan
dari semua penglihatan mereka berupa gambar mosaik atau pola
titik-titik terang dan gelap yang lebih seperti ilustrasi halftone di
suratkabar atau majalah. Semakin halus pola titik maka akan semakin baik
pula kualitas gambarnya.
Mata Belalang, tersusun dari ommatidia yang lebih sedikit jumlahnya
daripada lebah madu dan capung serta menghasilkan gambar yang lebih
kasar. Lebah madu dan capung memiliki lebih banyak ommatidia yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan membedakan lebih detil. Namun
demikian, kemampuan mata lebah madu lebih rendah dibandingkan dengan
mata vertebrata dalam membedakan obyek secara detil, yaitu hanya 1/6
dari mata manusia. Misalnya mata manusia bisa membedakan dua benda pada
jarak 60 kaki (18 m), serangga hanya membedakan dua benda pada jarak
hanya satu kaki (0,3 m).